Selasa, 06 Juli 2010

Jalur Pendakian Gunung Ungaran


Team HOSHPALA tiap 2 bulan sekali biasanya melakukan pendakian ke Gunung Ungaran. Jalur yang biasanya dilewati yaitu dari Jimbaran, berikut deskripsinya.








MENDAKI DARI JIMBARAN

Untuk menuju pasar Jimbaran dari Kota Semarang kita menggunakan bus jurusan Bandungan dengan ongkos Rp.10.000,- per orang, turun di pasar Jimbaran. Dari pasar Jimbaran ambil arah ke kanan dengan jalur yang menanjak sepanjang ± 2 Km dengan jarak tempuh normal kurang lebih 1 jam perjalanan menuju ke dusun Kluwihan, desa Sidomukti. Dusun ini merupakan dusun terakhir menuju jalur pendakian. 


Dari desa Kluwihan, perjalanan dilanjutkan menuju Pos I Gunung Ungaran yang disebut dengan Pos mawar (SAKPALA). Di sini pendaki harus melakukan perizinan dan membayat ticket pendakian sebesar Rp 2.000,-/orang (sangat murah bukan?). Di pos mawar ini kita bisa isitirahat sambil melihat pemandangan bukit² dan jurang yang sangat indah, atau kalau kita berada di pos mawar pada malam hari, kita bisa melihat indah lampu² kota Ungaran - Salatiga. Selain itu, di pos mawar ini kita bisa memanjakan diri untuk menikmati hidangan hangat kopi, teh, serta masakan yang disediakan oleh penjual warung dengan harga yang relatif murah. 


Start Pendakian Gunung Ungaran
Dari pos mawar tadi kita akan mulai pendakian, yang pasti kita sudah beres packing segala perlengkapan yang kita butuhkan selama perjalanan nanti, dan jangan lupa untuk berdo'a sebelum mendaki agar perjalanan kita selalu diberi kelancaran, amin. Awal pendakian kita akan melewati menyusuri jalan setapak hutan pinus yang dimana di sebelah kanan adalah jurang. Lepas dari jalan setapak kita akan melewati pepohonan hutan pinus yang lumayan menanjak. Hati-hati ketika melewati track ini, karena akan ada pertigaan yang ke arah kanan dan kiri. Kita harus mengambil jalur yang kiri untuk menuju Puncak G.Ungaran. Setelah melewati tanjakan hutan pinus kita akah berbahagia karena kita disambut track aspal jalan setapak yang landai. 


Beberapa ratus meter sebelum masuk di Kolam Renang yang merupakan sumber mata air Gunung Ungaran kita akan berjalan cukup menanjak. Ketika sampai di Kolam Renang kita sebaiknya mengisi botol air sampai penuh, karena setelah lepas dari kolam renang kita tidak akan menemukan sumber mata air lagi. Perjalanan dilanjutkan menuju Perkebunan kopi dan disambut lagi dengan perkebunan teh yang kalau malam hari kita bisa melihat kerlap-kerlip lampu kota Semarang. Di pertigaan menuju puncak kebun teh biasanya para pendaki beristirahat mendirikan tenda sambil menikmati suasana adem bersama api unggun. 


MENUJU PUNCAK G.UNGARAN
Dari pertigaan kebun teh kita melanjutkan perjalanan menuju Puncak. Bisa dibilang ini adalah track yang paling berat, karena kita akan terus menjumpai jalur yang menanjak sampai ke puncak. Namun jangan khwatir karena rasa lelah kita akan dibayar dengan kemegahan puncak G.Ungaran nanti. Sekitar 3 jam mananjak, kita akan hampir sampai di puncak G.Ungaran. Bagi para pendaki yang tidak membawa tenda sebaiknya untuk menggapai puncak pada pagi hari ketika matahari mau terbit. Karena suhu di Puncak sangat dingin apalagi pada musim kemarau. Sebelum tiba di puncak kita akan disuguhi pemandangan alam yang sangat indah, kita bisa melihat lepas semua bawah bukit Gunung Ungaran dengan curam jurang-jurangnya, beserta tebing-tebing tinggi batu yang gagah menyambut para pendaki.

Setelah melewati bebatuan dan sabana alang-alang, landasan satu bukit lagi kita sudah sampai di puncak G.Ungaran 2050 mdpl, dimana terdapat tugu Banteng Raider 401 yang dibuat oleh  batalyon militer dari Semarang yang menjadi symbol kebanggaan di Gunung Ungaran. Bahagia sudah perjalanan melelahkan menaiki G.Ungaran. Rasa lelah, gelisah, haus, semua terbayar ketika kita sudah sampai di ketinggiannya. Kita akan melihat indah alam yang hampir terlihat di tiap sudut langit. Dari puncak Gn. Ungaran kita dapat melihat Gn. Sumbing, Gn. Sundoro di sebelah barat daya.


Galeri Foto Puncak Gunung Ungaran


foto di puncak G.Ungaran tepat berada di Banteng Raider.















Foto di Puncak Gunung Ungaran dengan background (urutan dari depan) adalah Gunung Telomoyo, Gunung Merbabu, dan Gunung Merapi.





Berikut adalah beberapa gambar sunrise yang berhasil diambil kala kondisi langit cerah. Pemandangan sunrise sungguh luar biasa, dan setiap pendaki semua bersuka cita ketika menyambut sunrise datang.

































TURUN KE CANDI GEDONG SONGO
Menuruni Gunung Ungaran lewat jalur Candi Gedung Songo memiliki tantangan tersendiri. Selain lebih jauh daripada jalur turun ke Jimbaran, track ini lebih curam dan licin terutama pada musim hujan. Pendaki akan melewati hutan lebat dan medan luncur yang cukup curam. Lebih esktrem memang, namun bagi para Pendaki inilah yang menjadi sayur sedap ketika mereka mendaki gunung. Selain itu, dengan menggunakan jalur turun Candi Gedung Songo kita akan dapat menikmati keindahan tebing-tebing hutan yang ketika terjamah sinar matahari akan memamerkan keindahannya. 
Sekitar 3 jam lebih memasuki hutan dengan berbagai macam liku, pendaki akan keluar hutan melewati padang alang-alang. Ketika melewati jalur ini pendaki diharuskan lebih berhati-hati karena di sisi kiri jalur setapak adalah jurang curam. Memasuki hutan cemara, akan terdengar sayup-sayup suara musik yang berasal dari Candi Gedung Songo, menandakan akan berakhirnya jalur turun yang begitu menantang adrenalin, dan merupakan kabar gembira bagi para pendaki. 


Candi Gedung Songo
Ketika pendaki sudah sampai di Candi Gedung Songo mereka bisa beristirahat dan membeli jajanan yang tersedia banyak di sana. Baringan sambil menikmati indah alam Candi Gedung Songo adalah pilihan yang tepat untuk melepas lelah. Selain itu di kawasan Candi Gedung Songo kita juga dapat melepaskan lelah dengan mandi di pemandian air hangat dengan harga ticket cuma Rp 10.000,-/orang. 

Selesai membersihkan diri dari pendaki kita melanjutkan kembali perjalanan turun dari Candi Gedung Songo menuju Pom Bensin dimana kita dapat menemukan BUS untuk pulang menuju kota Semarang. Turun berjalan sepanjang 2 KM cukup mengasyikkan. Karena di sepanjang jalan kita bisa melihat taman kebun bunga yang menjadi salah satu budidaya warga sekitar Candi Gedung Songo. 

Sampai di depan Pom Bensin kita tinggal santai menunggu Bus datang untuk kembali menuju Kota Semarang. Bagi pendaki yang ingin membeli oleh-oleh disarankan untuk berhenti dulu di Pasar Bandungan. Di sini kita dapat membeli berbagai macam sayuran dan buah-buahan dengan harga yang sangat murah. 

Lengkap rasanya perjalanan jauh berangkat dari Jimbaran sampai turun di Candi Gedung Songo terlebih pulang membawa oleh-oleh cerita serta buah tangan dari Bandungan. Semoga tulisan ini membantu perjalanan Anda bagi yang berminat untuk mendapatkan pengalaman exciting selama mendaki di Gunung Ungaran. Salam Lestari !!!