Senin, 12 Maret 2012

PENJAHAT ABSURD

Selamat siang menjelang sore para pembaca setia bandeng presto yang berkemungkinan akan ikut menjadi spesies melankolis. Kali ini gw mau cerita tentang apa yang barusan terjadi di warnet gw. Once upon a time, ketika gw nyampai di warnet sehabis dari kerja di luar, ada kabar yang cukup mencengangkan dari temen operator warnet yang lain. "Bud, itu ada mas² yang lagi mencari akal untuk menelusup ke kos cewek di dalam warnet?" bisik temen gw sambil melirik menunjukkan si tersangka ke gw. Jadi tuh, si cowok yang mau masuk ke kos cewek tengah duduk di kursi warnet depan billing gw. Doi berdalih kalau dia mau ngenet, tidak sedang ingin mau masuk kos cewek. Tapi temen² operator warnet tau persis kalau dia mau nylonong masuk kos, soalnya beberapa jam sebelum dia kembali ke warnet, dia sudah berhasil melakukan suatu tindakan yang teramat nista. Ketika itu suasana warnet lagi ramai, dia dengan santai masuk ke dalam kos cewek yang dilanjutkan dengan aksi menyiram diri alias mandi di kamar mandi.

 Parahnya, dia mandi dengan posisi membiarkan pintu kamar mandinya terbuka. Entah itu sebuah kesengajaan agar dia dilihat indah oleh para bidadari penghuni kos, atau melainkan sebuah kecelakaan psikis dimana dia lupa menutup pintunya. Apapun yang dia lakukan adalah sebuah guncangan hebat bagi para cewek² yang kebetulan ada di TKP. Untung diantara banyak cewek yang ada di kos warnet tidak ada yang bekas cheerleaders di SMA nya dulu. Khawatir aja men, kalau sampai diantara mereka ada yang jago nge-cheers, bisa-bisa pada saat si cowok asik mandi trus dengan semangatnya si cewek mengambil tali rafiah, loncat-loncat, dan meneriaki makhluk yang tengah mensucikan diri di kamar mandi yang terbuka itu. 
Beberapa saat kemudian salah seorang cewek kos melaporkan kejadian tragis yang barusan menimpa habitatnya ke pada gw dan temen operator warnet lainnya. Dia kesel, marah, dan cerita ke kita dengan mimik sedikit ketawa malu, entah apa yang barusan tadi dia lihat gw gak ngerti, tapi bisa diprekdisikan bahwa dia baru saja mendapat suatu berkah, itu tercermin dengan wajahnya yang bingar dan memerah malu.  

Selang 2 jam-an berlalu, tiba-tiba pelaku rusuh itu datang kembali ke  warnet sambil menjinjing tas dan tangan kanannya membawa tas plastik hitam yang gw gak tau isinya. "Permisi mbak, masih ada yang kosong gak?" tanya dia sopan ke operator warnet. "Ada mas, kalau mau ngenet silahkan masuk ke bilik warnet bukan malah masuk ke kos-kos an cewek" jawab operator tegas. Entah apa yang ada di pikiran cowok yang jalannya setengah aneh itu, dia memilih untuk duduk di kursi tunggu di dalam warnet. Kembali operator warnet bertanya ke doi "Mas nya niat mau ngenet gak? kalau gak jadi ngenet silahkan keluar saja!" tanya 5x lebih tegas operator warnet kepada pelaku tragedi mandi di kamar mandi tidak bertutup itu. Cowok itu orang "sakit" kali ya, dengan nada yang keras dan mimik operator warnet yang galak, dia dengan santainya menjawab "Saya mau ngenet, tapi nanti saja mbak". Dia tetap duduk di kursi dan memandangi para operator yang tengah berjaga di billing. 
Kami para operator terus mengamati gerak-gerik orang itu yang makin lama makin mencurigakan. Dia masih duduk dan kembali melirik pintu kos yang posisinya sebelah kiri di samping kursi dimana dia duduk. Bahkan dia juga berlagak melihat-lihat dinding dan berjalan pelan-pelan menuju arah pintu kos. Gambaranya persis seperti orang yang mau melakukan suatu hal yang tidak ingin diketahui oleh orang lain. Tapi karena para operator sigap dan tanggap, kami langsung berteriak ke arahnya, "Wooi mas,... jangan main-main ya. Anda masuk ke bilik client atau silahkan angkat kaki keluar dari sini". Cowok itu orang nakal setengah alim kali ya, udah dibentak-bentak sedemikian keras malah masih memilih untuk duduk di kursi tunggu, "Maaf mas,..mbak, saya mau ngenet tapi nanti saja. Saya mau istirahat di sini dulu" jawab si pelaku polos. 

Kami adalah para operator warnet yang baik, sampai dengan kondisi yang kian panas seperti itu kami masih mempersilahkan dia stay sitting di dalam warnet. Dia kembali duduk dengan wajah agak lesu, tapi maaf tidak ada sedikit rasa iba pun dari kami untuk dia. Karena gw sendiri yakin itu hanya muka palsu dia untuk mengelabuhi para operator, agar ketika gw dan temen-temen gw lengah, dia akan kembali menerobos pintu kos. Dan alhasil apa yang kami khawatirkan terjadi. Ketika kami tengah berupura-pura tidak memperhatikan si cowok itu, dia dengan semangat juangnya lari ke arah pintu kos. Seketika salah seoarang operator warnet berteriak "Woooii mas, GET OUT NOW ...!!!!!!" bentak temen gw ke cowok durjana itu. Pelaku itu langsung balik kanan dan lari mengambil tas nya yang sempat tertinggal di kursi dimana dia duduk tadi, dan pergi meninggalkan warnet. 
Tapi ada satu kejadian hal yang membuat kekacauan itu menjadi sebuah humor absurd. Ketika dia tengah mengambil tas dan lari meninggalkan warnet, dia lupa membawa kabur peralatan sabun mandi yang ia bungkus di dalam tas plastik hitam nya. Pas dia keluar dari warnet dan masih terlihat dari kaca dalam warnet, gw mengambil bungkusan tas plastik itu berniat untuk mengasihkan kepada sang pemilik, "Mas...mas...mas!!!!" teriak gw keluar warnet ke arah dia lari. Namun perjuangan gw mengembalikan benda kesayangan dia berbuahkan nihil. Dia malah lari makin kencang tanpa menoleh menghiraukan panggilan tulus gw tadi. Mungkin dikiranya pas gw manggil si orang itu dia berpikir kalau gw tengah meneriaki dia maling, dan kemungkinan parahnya dia takut bakal dipukulin orang di luar warnet yang kebetulan tengah ramai oleh para pedagan somay, es kuwud, dan batagor, beserta para mahasiswa yang selalu sliweran di depan warnet. Pupus harapan gw mengembalikan bungkusan peralatan mandi itu. Gw balik masuk ke dalam warnet dan meletakkan barang yang ditinggalkan cowok itu di atas meja billing. 
Di tengah kehebohan gara-gara kejadian na'as itu, tiba-tiba cowok pelaku keanarkisan yang gagal kembali ke warnet lagi. Dengan wajah yang sangat ketakutan dia berdiri di depan pintu warnet dan bilang "Mas, sabun dan shampo saya ketinggalan di dalam?". Tidak ingin kejadian aksi kejar mengejar dan lari kejang, gw mengasihkan bungkusan tas plastik hitam ke dia. Dan benar dugaan gw, dia adalah pelaku kejahatan yang setengah alim, karena setelah dia medapatkan barang kesayangannya itu dia tidak lupa mengucap terimakasih ke gw. Dalam bantin gw "Ya Tuhan, lindungi dan jagalah orang itu selalu, amin". Gw kembali melihat orang itu lari kencang tanpa (lagi) mengejar dia.
Selesai kejadian itu gw, temen-temen operator lain, dan para user yang kebetulan tengah berada di sekitar billing sontak tertawa keras setengah keheranan dengan apa yang baru saja mereka saksikan. Operator lain masih tertawa teriak-teriak di billing mengupas kejadian pahit manis tadi. Gw lebih memilih untuk masuk ke bilik client duduk di depan komputer dan menulis apa yang sedang Anda baca ini :)



Minggu, 11 Maret 2012

Kan itu....

Dimas : "Bang...beli gulanya sekilo ya..."
Abang: "......"
Dimas : "Bang....beli gula sekilo....!"
Abang: " ..............."
Dimas : "BANG......BELI GULA SEKILO....!!"
Abang: "IYA....IYA...!! GW GA BUDEG KALEEEE......!! oh ya....tadi mau beli beras berapa kilo.....?"

*didengar oleh teman facebookers si Dimas yang ingin meminjaminya seperangkat pengeras suara.